🦐 Cara Menghitung Durasi Pekerjaan Proyek

1. Hitung terlebih dahulu semua Panjang Sloof pada Gambar 1 diatas ( L s). 2. Hitung Jumlah Total sengkang yang dibutuhkan ( n t), berdasarkan Gambar 2 diatas dan Panjang Sloof ( L s). a. Jarak rata-rata Sengkang = (0,1m + 0,15m) / 2 = 0,125 m. b. Jumlah Sengkang yang dibutuhkan ( n t) = 42,5m / 0,125m = 340 buah. 3. 5. Menetapkan Milestone Network. Milestone network bertujuan untuk menetapkan dan mengetahui target waktu penyelesaian kegiatan yang dianggap penting. Dengan mengetahui jawaban-jawaban tersebut di atas, mengetahui ketersediaan sumber daya, dan metode kerja maka hubungan-hubungan tersebut dapat ditabulasikan. 6. Free Float bisa dihitung dengan cara FF= EF-ES-Durasi normal. Contoh Aktivitas B, Total floatnya adalah TF= 20-0-20= 0, dan Free floatya: FF= 20-0-20= 0. Jika total float dan free float sama dengan “0” maka aktivitas tersebut kritis, artinya tidak bisa kita ganggu gugat aktivtasnya, misal aktivitas B membutuhkan waktu 5 hari, jika lebih Setelah memahami apa itu deviasi proyek, berikut ini adalah cara menghitung deviasi proyek: 1. Hitung Biaya Rencana. Hitunglah biaya rencana untuk proyek yang telah direncanakan sebelumnya. Biaya rencana ini akan menjadi tolak ukur untuk melihat seberapa jauh kinerja proyek saat ini dari rencana awal. Dalam contoh di atas, biaya rencana adalah Proyek konstruksi dapat dikelola dengan baik dan mudah menggunakan Analisis Nilai Hasil (Earned Value Analysis). Metode konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan (soeharto, 1998:232). Sedangkan menurut Nah, menyadur dari Indeed, berikut adalah beberapa hal lain yang membuat cycle time sangat penting. 1. Mengukur efisiensi. Menggunakan cycle time dapat menunjukkan seberapa efisien timmu dalam menyelesaikan suatu proyek. Sebuah cycle time yang lama mengindikasikan bahwa tim tidak bekerja seefisien yang diharapkan. 2. Sumber: pu.go.id. Dalam mengerjakan proyek konstruksi biasanya penyedia jasa membuat kurva S sebagai bentuk pengendalian proyek. Ketika pengendalian kontrak dilakukan oleh pemilik pekerjaan, maka PPK Bersama-sama dengan Direksi Teknis harus memahami manfaat Kurva S itu sendiri, karena kurva S yang digunakan adalah persentasi penyelesaian pekerjaan (percentage complate) dengan waktu digunakan untuk mengestimasi durasi proyek dimana terdapat ketidakpastian yang tinggi mengenai estimasi durasi aktivitas individual. • Memerlukan tiga estimasi: • Most likely time (m); waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam situasi normal. • Optimistic time (a); waktu tersingkat yang diperlukan untuk menyelesaikan PERT mengasumsikan sebuah distribusi probabilitas untuk waktu di tiap kegiatan sehingga kelengkapan perkiraan waktu untuk semua kegiatan diperlukan. 2.10 Persamaan CPM dan PERT 1. Menggunakan diagram anak panah untuk menggambarkan kegiatan, perencanaan, dan pengendalian proyek. 2. a. Untuk melakukan Pekerjaan 1 m3 Urugan Pasir dengan Tenaga di Lapangan, diperlukan Pasir sebanyak 1,2 m3 yang mesti kita sediakan dari Toko Material. b. Untuk melakukan Pekerjaan 1 m3 Urugan Pasir dengan Tenaga di Lapangan, diperlukan Pekerja tak terlatih 0,5 Oh dan Mandor 0,05 Oh. (Catatan: Oh adalah singkatan dari Orang Hari, maksudnya menghitung waktu penyelesaian proyek dan penambahan tenaga kerja, kerja lembur, dan subkontrak. Hasil yang didapatkan adalah durasi optimal proyek adalah 150 hari dengan biaya total proyek sebesar Rp21.086.217.638,83 pada alternatif subkontrak. Harahap (2013), “Analisis Waktu Penyelesaian Pekerjaan Dengan diketahui jumlah durasi pekerjaan proyek Jembatan Palu V selama 199 hari, terhitung dimulai pekerjaan pada Senin, 17 Juni 2019 dan selesai pada Senin 3 Februari 2020 ( Gambar TUyt7T.

cara menghitung durasi pekerjaan proyek